Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Pada bulan Muharram 1447 Hijriah, puasa ini bertepatan dengan bulan Juli 2025, dimulai pada tanggal 9, 10, dan 11 Juli 2025. Puasa ini memiliki keutamaan besar, dan berikut adalah informasi lengkap mengenai niat, keutamaan, serta doa berbuka puasa Ayyamul Bidh.
Baca juga: KPK Panggil Arifin Tasrif, Usut Pengelolaan Tambang Mineral di Indonesia Timur
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Muharram 1447 H
Puasa Ayyamul Bidh selalu dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriah. Pada bulan Muharram 1447 H ini, puasa Ayyamul Bidh akan jatuh pada tanggal:
- Rabu, 9 Juli 2025 (13 Muharram 1447 H)
- Kamis, 10 Juli 2025 (14 Muharram 1447 H)
- Jumat, 11 Juli 2025 (15 Muharram 1447 H)
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik dari segi spiritual maupun pahala yang didapatkan. Menurut hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa tiga hari dalam setiap bulan setara dengan puasa sepanjang tahun. Berikut adalah beberapa keutamaan dari puasa ini:
1. Pahala Setara dengan Puasa Setahun
Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, “Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang kau lakukan. Karena itu, maka puasa Ayyamul Bidh sama dengan berpuasa setahun penuh.” Ini menunjukkan betapa besar pahala yang dapat diperoleh dengan menjalankan puasa Ayyamul Bidh secara rutin setiap bulan.
2. Nama “Ayyamul Bidh” dan Asal Usulnya
Nama “Ayyamul Bidh” berasal dari kata “al-bidh” yang berarti terang. Ini merujuk pada malam-malam di mana bulan purnama bersinar terang sepanjang malam. Puasa ini juga dikaitkan dengan sejarah Nabi Adam AS yang berpuasa untuk memulihkan tubuhnya setelah turun ke bumi, yang menghitam akibat terpapar matahari. Puasa pada 13, 14, dan 15 Hijriah adalah bagian dari usaha untuk mengembalikan warna tubuhnya seperti semula, sebagaimana diceritakan dalam riwayat Ibnu Abbas RA.
3. Puasa sebagai Sarana Pembebasan Dosa
Dengan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, umat Muslim diharapkan dapat membersihkan dosa-dosa kecil dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperkuat ketakwaan, dan memperbaiki hubungan spiritual.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Sebagai bagian dari ibadah puasa, niat adalah syarat sah pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh. Berikut adalah bacaan niat yang dapat dilafalkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma ayyāmil bidh lillāhi ta’ālā
(Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah Ta’ala)
Niat ini dapat dibaca dalam hati atau dilafalkan secara lisan sejak malam hari hingga sebelum waktu zawal (matahari condong ke barat).
Doa Berbuka Puasa Ayyamul Bidh
Selain niat, doa berbuka puasa juga menjadi bagian penting dalam menjalankan ibadah puasa. Berikut adalah doa berbuka yang bisa dibaca saat waktu berbuka puasa:
اللّهُـمَّ إِنِّي لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِرَحْمَتِكَ فَتَفَجَّرْتُ
(Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, dan dengan rahmat-Mu aku berbuka)
Kesimpulan: Manfaat Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriah, termasuk pada bulan Muharram 1447 H (Juli 2025), adalah amalan sunnah yang penuh dengan keutamaan. Puasa ini tidak hanya memberikan pahala yang setara dengan puasa sepanjang tahun, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membersihkan dosa-dosa kecil. Jangan lupa untuk melaksanakan niat dan doa berbuka dengan penuh kesungguhan, serta meraih manfaat spiritual dan pahala yang besar dari ibadah ini.
Penulis: Nazwatun nurul inayah