🚨 Suicidio Colectivo del Madrid: Krisis Setelah Kekalahan dari PSG

1. Kekalahan Memalukan 0–4 vs PSG

Real Madrid tumbang telak 0–4 di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 oleh PSG. Kekalahan ini mengekspos kelemahan taktis dan fisik tim, yang secara signifikan kalah dalam agresivitas dan penguasaan bola

baca juga :Real Madrid mengalami kekalahan telak 0–4 dari PSG pada semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, yang mengungkap kelemahan serius baik secara taktis maupun fisik.

2. “Ada Pekerjaan untuk Semua” di Musim Liburan

Xabi Alonso harus bekerja keras memperbaiki arah dan mental tim, karena performa Real Madrid berada di jalur yang membahayakan.
Klub sudah mendatangkan dua bek, bernegosiasi satu lagi, namun itu masih kurang mengingat kebutuhan mendesak di lini belakang dan tengah.
Beberapa pemain tim mendapat kritik lantaran gaya permainan tanpa bola yang usang—mereka perlu adaptasi pada modernitas taktis.

3. PSG Menyamai Ego dan Buktikan Koherensi Tim

PSG berhasil menyatukan ego besar menjadi kekuatan tim, menciptakan performa “besar dan asal jalan”, sedangkan Madrid justru memperlihatkan kekacauan di lapangan .

4. Lini Tengah dan Belakang Madrid: Krisis Tajam

Kesalahan defensif langsung di awal laga menunjukkan kerusakan struktural:

Pusat pertahanan mudah ditembus.
Ketiadaan gelandang seperti Vitinha sangat dirindukan.
Skybox manajemen perlu mendatangkan profil pemain dengan kreativitas dan modernitas dalam permainan tanpa bola.

5. Evaluasi Xabi Alonso dan Tantangan Awal

Alonso sudah menarik Accenzo dan Rüdiger dari posisi aman, mencoba bereksperimen dengan taktik baru di pre‑season penuh tekanan. Namun, hasil buruk menunjukkan tugas berat menanti musim depan

baca juga :Tantangan Awal Xabi di Madrid

6. Kesimpulan SEO‑Friendly

Judul utama: Suicidio colectivo del Madrid: Evaluasi menyeluruh usai kekalahan telak dari PSG.
Subjudul:
1. Kekalahan Memalukan 0–4
2. “Ada Pekerjaan untuk Semua”
3. PSG Tunjukkan Koherensi
4. Krisis Lini Tengah & Belakang
5. Tantangan untuk Xabi Alonso