Video Viral Picu Heboh: Siapa Andini Permata?
Nama Andini Permata tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di jagat maya setelah tersebarnya sebuah video berdurasi 3 menit 21 detik yang menuai kontroversi. Video ini memicu keresahan dan penasaran publik karena tidak hanya viral di satu platform, tetapi juga trending di berbagai media sosial seperti X (Twitter), TikTok, hingga Telegram.
Namun, hingga saat ini, identitas asli sosok dalam video tersebut masih belum bisa dipastikan. Siapa Andini Permata sebenarnya masih menjadi tanda tanya besar.
Baca juga : Blackpink Rilis Single Terbaru “Jump” Hari Ini, Menandai Kembalinya Grup K-pop Terkenal Ini
Benarkah Andini Permata dari Malang? Atau Hanya Nama Fiktif?
Di tengah maraknya pencarian informasi, muncul berbagai klaim tentang asal-usul perempuan yang diklaim bernama Andini Permata. Salah satu yang paling banyak beredar menyebut bahwa dia berasal dari Malang, Jawa Timur.
Meski begitu, belum ada bukti resmi atau klarifikasi valid yang mengonfirmasi informasi tersebut. Dugaan ini masih sebatas spekulasi dan belum dapat dipastikan kebenarannya.
Viral Tanpa Identitas Jelas: Dugaan Clickbait Menguat
Banyak pihak menduga bahwa nama Andini Permata hanya merupakan nama alias atau bahkan tokoh fiktif. Tujuannya diduga untuk menarik perhatian publik dan meningkatkan klik di media sosial—alias strategi clickbait.
Fenomena ini bukan yang pertama terjadi di dunia maya, di mana nama atau tokoh “buatan” sengaja diangkat untuk menciptakan sensasi sesaat.
Baca juga : Apa Itu RPL: Pengertian dan Pentingnya dalam Dunia Teknologi
Potongan Video Andini Permata Beredar, Netizen Ikut Memburu
Video dan cuplikan gambar yang dikaitkan dengan sosok Andini Permata kini telah tersebar luas di berbagai platform. Netizen bahkan berlomba-lomba membagikan:
- Gambar perempuan mengenakan daster
- Potret dengan baju putih atau kostum maid
- Video bersama bocah laki-laki yang disebut-sebut sebagai adik kandungnya
Namun, perlu diingat bahwa semua konten tersebut belum terverifikasi. Informasi yang beredar lebih bersifat asumsi, tanpa ada dasar data atau sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penulis : helen putri marsela