BMKG: Penurunan Suhu Dingin di Selatan Jawa Tengah Masih Dalam Batas Normal

BMKG Jelaskan Fenomena Suhu Dingin di Selatan Jawa Tengah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa penurunan suhu udara yang terjadi di selatan Jawa Tengah, terutama di wilayah Cilacap, merupakan fenomena yang normal selama musim kemarau. Suhu minimum tercatat mencapai 22 derajat Celsius, lebih rendah dari rata-rata sebelumnya yang berada di kisaran 25 derajat Celsius.

Baca juga: Cara dan Syarat Pengajuan KUR BRI 2025 untuk UMKM

Suhu Dingin di Cilacap Masih Terpaut dari Rekor Tertinggi

Suhu Tercatat Turun 3 Derajat Celcius, Masih Jauh dari Rekor Terendah
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa penurunan suhu sebesar 3 derajat Celsius masih dalam batas wajar dan tidak menyamai suhu terendah yang pernah tercatat di Cilacap. Dalam catatan BMKG, suhu minimum terendah yang tercatat di Cilacap selama 45 tahun terakhir adalah 17,4 derajat Celsius pada 14 Agustus 1994. Artinya, suhu saat ini masih lebih tinggi lima derajat Celsius dari rekor tersebut.

Puncak Musim Kemarau Diperkirakan Terjadi pada Agustus 2025

Suhu Dingin Diperkirakan Semakin Intens di Agustus 2025
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Stasiun Klimatologi Semarang, puncak musim kemarau di selatan Jawa Tengah diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2025. Selama periode ini, suhu dingin pada malam hingga pagi hari diperkirakan akan semakin intens, namun tetap dalam kategori normal. BMKG menyebut fenomena ini sebagai hal yang lazim terjadi selama musim kemarau.

Fenomena Kabut Pagi dan Suhu Dingin di Dataran Tinggi

Kabut dan Suhu Dingin di Pagi Hari adalah Hal Biasa Selama Musim Kemarau
BMKG juga menginformasikan bahwa kemunculan kabut di pagi hari merupakan fenomena yang wajar selama musim kemarau. Di wilayah dataran tinggi atau pegunungan, suhu udara diperkirakan lebih rendah, karena suhu udara menurun sekitar 0,5 derajat Celsius setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut.

Baca juga: Ini Cara Membuat Jamu Temulawak yang Meningkatkan Nafsu Makan!

Penyebab Suhu Dingin: Monsun Dingin Australia

Massa Udara Dingin dan Kering dari Australia Menyebabkan Penurunan Suhu
Teguh Wardoyo menjelaskan bahwa suhu dingin yang melanda selatan Jawa Tengah disebabkan oleh pergerakan massa udara dari Australia yang dikenal dengan nama Monsun Dingin Australia. Massa udara dingin dan kering ini bergerak dari wilayah bertekanan tinggi di Australia, dengan tekanan udara tercatat sebesar 1.026 milibar, menuju wilayah bertekanan rendah di Asia yang tercatat 1.000 milibar. Perbedaan tekanan ini menyebabkan aliran udara bergerak dari selatan ke utara, melalui Indonesia, dan menyebabkan penurunan suhu di berbagai wilayah, termasuk Cilacap.

Penulis: Kayla Maharani

More From Author

Gempa Bermagnitudo 4.2 Guncang Wilayah Gunung Kidul, DIY pada 11 Juli 2025

Gempa Bermagnitudo 4.2 Guncang Wilayah Gunung Kidul, DIY pada 11 Juli 2025

Jadwal Penutupan PRJ 2025 dan Konser Spesial di Pekan Terakhir

Jadwal Penutupan PRJ 2025 dan Konser Spesial di Pekan Terakhir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *