Trump Tegaskan Deadline Tarif Impor 01 Agustus 2025 Tidak Akan Diperpanjang
Peluang Negosiasi Dagang Masih Terbuka, Namun Tidak Ada Perpanjangan Tarif
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tetap membuka peluang negosiasi dagang, namun menegaskan bahwa deadline tarif resiprokal yang ditetapkan pada 01 Agustus 2025 tidak akan diperpanjang. Keputusan ini dapat memengaruhi hubungan dagang antara AS dan negara mitra, termasuk Indonesia.
Baca Juga : Inggris Bergabung dalam Peningkatan Modal Eutelsat Senilai €1,5 Miliar
Pasar Saham Global dan S&P500 Mengalami Penurunan Tipis
Futures Saham Asia Flat Mengikuti Pergerakan Pasar AS
Indeks saham S&P500 turun tipis sebesar -0.1% di pasar AS, sementara futures saham Asia dibuka datar, mengikuti pergerakan yang serupa dengan pasar AS. Meskipun begitu, pelaku pasar tetap mengamati perkembangan lebih lanjut dalam negosiasi dagang yang sedang berlangsung.
Dollar Menguat, Emas Turun 1%
Tren Penguatan Dollar Berlanjut, Emas Alami Penurunan
Dollar AS melanjutkan penguatannya yang tipis, sementara harga emas mengalami penurunan sebesar -1%. Hal ini menunjukkan pergerakan mata uang dan komoditas yang sensitif terhadap kebijakan ekonomi global.
Harga Copper Melonjak ke Rekor Tertinggi
Tarif Impor 50% dari Trump Memicu Lonjakan Harga Copper
Harga Copper di Bursa Comex melonjak sebesar 13%, mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Lonjakan ini terjadi setelah pengumuman Trump yang berencana mengenakan tarif impor sebesar 50% untuk copper, yang mempengaruhi pasar logam global.
Delegasi Indonesia di Washington Lanjutkan Negosiasi Dagang
Menko Perekonomian Indonesia Terlibat dalam Negosiasi Dagang Pasca Tarif 32%
Delegasi negosiasi Indonesia yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sedang berada di Washington untuk melanjutkan pembicaraan dagang pasca penerapan tarif tetap 32% oleh Trump. Keputusan tarif ini mengejutkan pejabat Indonesia yang sebelumnya berharap dapat mencapai kesepakatan yang lebih baik.
Pasar Saham Indonesia Membaik dengan Volume Transaksi yang Kuat
Peningkatan Volume Transaksi Pasca IPO Saham “Hype”
Volume transaksi pasar saham Indonesia menunjukkan perbaikan, seiring dengan selesainya proses penawaran umum saham “hype” seperti PSAT, COIN, dan CDIA. Nilai transaksi harian kini kembali di atas Rp10 triliun. CDIA, emiten grup Prajogo terbaru, akan memulai perdagangan sahamnya hari ini dengan permintaan yang berlebih sebanyak 15.06x selama periode bookbuilding.
Tren Positif untuk Sektor Poultry dan ITMG
Sektor Poultry: Margin Pakan Terjaga, Laba Tertekan Harga DOC dan Broiler
Proyeksi Kinerja CPIN dan JPFA pada Kuartal Kedua 2025
Margin pakan untuk perusahaan poultry seperti CPIN dan JPFA diperkirakan tetap stabil berkat pengendalian biaya input. Namun, pelemahan harga DOC dan broiler diperkirakan akan menggerus laba mereka. Sektor makanan olahan diprediksi akan menjadi penopang kinerja perusahaan pada kuartal kedua 2025.
ITMG: Saham Baru di Perusahaan Tambang Nikel
ITMG Akuisisi Saham PT Adhi Kartiko Pratama (NICE)
ITMG resmi menjadi pemegang saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE), yang bergerak di sektor pertambangan bijih nikel melalui eksplorasi nikel laterit. ITMG memiliki kepemilikan saham sebesar 9.62% di perusahaan tersebut, memperluas portofolio mereka di sektor nikel.
Agenda Korporasi dan Ekonomi yang Perlu Diperhatikan
Agenda Korporasi
- (09/7) RUPS: BLTA, SKYB, IPO Start Trading: CDIA, COIN
- (10/7) Start Trading: FILM-R, IPO Start Trading: BLOG, CHEK, MERI, PMUI
- (11/7) RUPS: TAXI
Baca Juga : 5 Kesalahan Routing yang Harus Dihindari di Jaringan
Agenda Ekonomi
- China: Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni
- Indonesia: Penjualan Ritel Indonesia (YoY) Mei
- AS: Lelang Surat Utang 10-Tahun
- AS: Hasil Rapat FOMC
Penulis : Tamtia Gusti Riana