Juara Piala FA, Tapi Crystal Palace Malah Didepak dari Liga Europa oleh UEFA – Apa yang Terjadi?

Keberhasilan Crystal Palace menjuarai FA Cup musim 2024/2025 ternyata tak menjamin mereka bisa berlaga di kompetisi Eropa kasta kedua. UEFA resmi menurunkan Palace dari Liga Europa ke UEFA Conference League karena pelanggaran aturan multi-klub ownership (kepemilikan ganda).

baca juga : PSIM Yogyakarta Beri Kontrak Panjang pada Penjaga Gawang Muda Khairul Fikri

UEFA Coret Palace dari Liga Europa Akibat Kepemilikan Ganda

Menurut keputusan UEFA, Crystal Palace dianggap melanggar aturan kepemilikan ganda karena saham klub dimiliki oleh pengusaha asal Amerika Serikat, John Textor. Selain memiliki saham di Palace, Textor juga memiliki kepemilikan di klub Prancis, Olympique Lyonnais.

Kasus ini menjadi rumit setelah Lyon berhasil memenangkan banding atas degradasi mereka dari Ligue 1 karena pelanggaran finansial. Klub berjuluk Les Gones itu akhirnya dikembalikan ke kasta tertinggi dan mendapatkan tempat di Liga Europa 2025/2026, usai finis di posisi keenam di Ligue 1 musim lalu.

Crystal Palace: Juara FA Tapi Gagal Tampil di Liga Europa

Padahal, Crystal Palace berhak lolos ke Liga Europa setelah meraih gelar FA Cup dengan kemenangan dramatis atas Manchester City. Namun, karena Lyon lebih tinggi dalam klasemen liga domestik dan juga milik pemilik yang sama, UEFA memutuskan bahwa Palace harus turun ke UEFA Conference League.

Keputusan ini jelas mengecewakan, terutama bagi para pendukung Palace yang sudah menantikan kembalinya klub ke pentas Eropa.

Palace Siap Ajukan Banding ke CAS

Menurut laporan dari Sky Sports, Crystal Palace tidak tinggal diam. Mereka berencana mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) atas keputusan UEFA tersebut.

Pihak klub juga menegaskan bahwa John Textor tidak memiliki kendali penuh atas klub, karena sebagian sahamnya sudah dijual kepada Woody Johnson, pemilik New York Jets. Namun, UEFA tetap bersikeras melanjutkan keputusan meskipun terjadi perubahan kepemilikan sebagian.

Textor dan Palace: Kami Tak Langgar Aturan

Dalam pembelaannya, pihak Textor dan Crystal Palace berargumen bahwa struktur kepemilikan saat ini tidak memberikan Textor kendali langsung atas dua klub. Mereka juga menyebutkan bahwa proses penjualan sebagian saham kepada investor baru telah berlangsung, namun UEFA tetap menganggap adanya konflik kepemilikan.


Kesimpulan: Kontroversi UEFA Rugikan Palace, Perjuangan Masih Berlanjut

Kisah Crystal Palace ini menjadi contoh nyata bagaimana aturan kepemilikan multi-klub UEFA bisa berdampak besar terhadap nasib sebuah klub di kompetisi Eropa. Meski lolos lewat jalur sportif, Palace tetap harus menerima kenyataan pahit — setidaknya untuk sementara.

Kini, harapan mereka untuk tampil di Liga Europa tinggal tergantung pada hasil banding di CAS. Akankah UEFA mengubah keputusannya?

baca juga : Fungsi DNS Server dalam Internet


Meta Description (untuk SEO):
Crystal Palace dikeluarkan dari Liga Europa 2025/2026 oleh UEFA karena pelanggaran aturan kepemilikan ganda dengan Lyon. Klub siap ajukan banding ke CAS.

penulis : noka septiano

More From Author

Ada Bulan Purnama "Buck Moon" Tanggal 10 Juli, Catat Waktunya!

Ada Bulan Purnama “Buck Moon” Tanggal 10 Juli, Catat Waktunya!

‘Avengers: Doomsday’ Rumored Plot Leak Reveals First Act Featuring Avengers, Fantastic Four, and Captain America

‘Avengers: Doomsday’ Rumored Plot Leak Reveals First Act Featuring Avengers, Fantastic Four, and Captain America

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *