Pada Sabtu, 5 Juli 2025, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, diguncang oleh gempa berkekuatan magnitudo 4,9. Gempa tersebut terpusat pada kedalaman 2 kilometer di bawah permukaan laut, yang membuat warga di tiga desa merasa khawatir akan potensi tsunami dan kerusakan lebih lanjut akibat gempa susulan.
Baca juga: Inggris Bergabung dalam Peningkatan Modal Eutelsat Senilai €1,5 Miliar
Warga Mengungsi ke Pegunungan untuk Keamanan
Akibat peristiwa tersebut, warga dari tiga desa, yaitu Desa Latu, Hualoy, dan Tomalehu, memilih untuk mengungsi ke kawasan pegunungan yang lebih aman. Mereka mulai mendirikan tenda-tenda darurat di beberapa lokasi hutan dan pegunungan di sekitar wilayah tersebut sejak malam hari.
Alasan Warga Mengungsi ke Pegunungan
Camat Amalatu, Rafly Alydrus, menjelaskan bahwa warga memilih untuk mengungsi karena khawatir dengan potensi tsunami dan kerusakan rumah. “Banyak rumah yang sudah retak, dan warga merasa lebih aman di pegunungan,” kata Rafly. Meskipun mereka merasa cemas, warga secara mandiri membangun tempat perlindungan di kawasan yang lebih tinggi untuk menghindari bahaya lebih lanjut.
Getaran Gempa Susulan Masih Terus Terjadi
Hafid Patty, salah satu warga Desa Latu, mengungkapkan rasa takut yang mendalam akibat gempa susulan yang terus terjadi. “Setiap hari kita merasakan getaran gempa di sini, jadi kita takut jika ada gempa besar yang bisa memicu tsunami,” katanya. Kekhawatiran ini membuat warga bertahan di pengungsian hingga siang hari.
Pemantauan BMKG terhadap Aktivitas Gempa di Amalatu
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro, mencatat bahwa sejak 22 Juni hingga saat ini, wilayah Kecamatan Amalatu telah diguncang lebih dari 80 kali gempa dengan magnitudo yang bervariasi, termasuk beberapa gempa M4,9. “Kami terus memantau situasi ini, karena gempa yang terjadi cukup sering dan intens,” ungkap Djati.
Kesimpulan: Waspada terhadap Potensi Bencana di Amalatu
Dengan terus berlanjutnya gempa di wilayah Amalatu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi dari pihak berwenang. Pemantauan dan peringatan dini dari BMKG sangat penting untuk mengurangi dampak dari bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.
SEO Tips:
Baca juga: Adaptasi Digital: Strategi Baru untuk Meraih Pasar Online!
- Gunakan kata kunci seperti “gempa M4,9”, “warga Amalatu mengungsi”, “gempa di Maluku”, “tsunami Amalatu”, dan “BMKG gempa”.
- Sertakan informasi terkait dengan pemantauan gempa dan gempa susulan agar pembaca mendapatkan informasi yang akurat dan terbaru.
- Pastikan artikel mudah dibaca dan memberikan pemahaman yang jelas mengenai dampak gempa terhadap masyarakat.
Penulis: Nazwatun nurul inayah