Cerita rakyat tentang Candi Prambanan kembali viral di media sosial X setelah sebuah unggahan menyebut bahwa candi megah tersebut tidak mungkin dibangun hanya dalam satu malam, seperti kisah dalam legenda Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.
Dalam unggahan yang ramai diperbincangkan, akun @tan******* menuliskan, “Di umur berapa kalian tahu kalau Candi Prambanan tidak dibangun semalam? Faktanya, Candi Prambanan dibangun lebih dari 50 tahun dan melibatkan lebih dari 200 ribu orang.”
Lantas, bagaimana fakta sejarah sebenarnya di balik pembangunan Candi Prambanan?
Baca juga : Update Harga Emas UBS dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini, 14 Juli 2025
Sejarah vs Legenda: Dua Hal yang Berbeda
Hasto Juwono, sejarawan dari Universitas Sebelas Maret (UNS), menegaskan bahwa perlu ada pemisahan antara sejarah dan legenda. Menurutnya, cerita Bandung Bondowoso yang membangun 1.000 candi dalam semalam hanyalah bagian dari cerita rakyat, bukan fakta sejarah.
“Menurut sejarah, tentu saja pembangunan Prambanan melibatkan kerajaan Hindu terbesar di Jawa, yakni Kerajaan Mataram Kuno. Pembangunan ini merupakan hasil mobilisasi besar-besaran oleh kerajaan tersebut,” ujar Hasto, Rabu (8/7/2025), kepada Kompas.com.
Pembangunan Candi Prambanan Butuh Puluhan Tahun
Fakta sejarah menyebutkan bahwa pembangunan Candi Prambanan memakan waktu lebih dari 50 tahun, dan melibatkan ratusan ribu tenaga kerja manusia, bukan bantuan makhluk gaib seperti dalam legenda.
Candi ini merupakan proyek prestisius Kerajaan Mataram Kuno dan dibangun dengan perhitungan politik, ekonomi, sosial, dan spiritual yang matang. Hasto menyebut proyek ini sebagai “megaproyek” yang mencerminkan kejayaan kerajaan.
Konsep Tri Mandala dalam Pembangunan Candi
Mengutip pendapat Katrin Vee, Hasto menjelaskan bahwa Candi Prambanan dibangun berdasarkan konsep Tri Mandala, yaitu:
- Utama Mandala: ruang suci pusat untuk pemujaan para dewa,
- Madya Mandala: area transisi,
- Nista Mandala: area luar untuk aktivitas duniawi.
Konsep ini menggambarkan hubungan antara langit (dewa), bumi (manusia), dan dunia bawah (roh leluhur atau setan), serta digunakan untuk mengorganisasi ruang suci dalam tatanan arsitektur Hindu.
Baca juga : Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Bekali Guru SMA Muhammadiyah 1 Metro Ilmu Koding
Siapa Raja di Balik Candi Prambanan?
Candi Prambanan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, raja dari Dinasti Sanjaya, sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Siwa, dewa utama dalam ajaran Hindu.
“Rakai Pikatan membangun Candi Prambanan sebagai bentuk dedikasi kepada Dewa Siwa, dan juga sebagai penghormatan kepada istrinya, Pramodhawardani, yang merupakan penganut Buddha dari Dinasti Syailendra,” jelas Hasto.
Pernikahan antara Rakai Pikatan dan Pramodhawardani juga dianggap sebagai simbol rekonsiliasi antara Dinasti Sanjaya (Hindu) dan Dinasti Syailendra (Buddha), dua dinasti besar di Jawa kala itu.
Penulis : Dina eka anggraini