Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan setelah menyampaikan dukungan penuh kepada Jaksa Agung Pam Bondi. Hal ini menyusul kritik tajam dari sejumlah pendukung dan tokoh konservatif yang menuding Bondi menutup-nutupi informasi penting dalam kasus Jeffrey Epstein, terpidana kejahatan seksual yang meninggal di penjara.
Baca Juga : Kolaborasi Spesial! Sepatu Harry Potter x Puma Stewie 4 Rilis 18 Juli 2025
Dukungan Terbuka Trump di Tengah Desakan Mundur
Lewat unggahan panjang di media sosial, Trump mengecam pihak-pihak yang mendesak Bondi untuk mundur. Ia menegaskan bahwa Jaksa Agung Amerika Serikat itu tengah menjalankan tugasnya dengan baik dan meminta publik untuk tidak terjebak dalam polemik yang tidak produktif terkait Epstein.
“Biarkan Pam Bondi bekerja. Jangan buang waktu dengan hal yang sudah berlalu,” tulis Trump dengan huruf kapital.
Memo terbaru yang dirilis Departemen Kehakiman dan FBI menyebut bahwa tidak ditemukan adanya “daftar klien” yang memberatkan dalam kasus Epstein, serta tidak ada bukti pemerasan terhadap tokoh penting.
Kritik Pedas dari Internal Pendukung Trump
Namun, memo tersebut justru memicu kemarahan dari sejumlah tokoh yang selama ini menjadi bagian dari basis pendukung Trump. Di antara mereka adalah Laura Loomer dan Elon Musk, yang keduanya menyatakan kekecewaan karena dokumen yang dirilis tidak mengungkap informasi yang dijanjikan sebelumnya.
Podcaster Brandon Tatum dalam konferensi konservatif menyebut ada sesuatu yang disembunyikan terkait Epstein. Sementara itu, Megyn Kelly menyoroti sikap Bondi yang dinilai tidak konsisten.
“Bondi bisa jadi berkata jujur dulu, atau sekarang. Tapi tidak mungkin keduanya benar,” ujar Kelly di hadapan publik konservatif.
Ketegangan Meningkat di Internal Pemerintahan
Kritik terhadap Bondi juga datang dari lingkar dalam pemerintahan Trump. Direktur FBI Kash Patel dan Wakil Direktur FBI Dan Bongino dilaporkan tidak puas dengan memo tersebut. Bahkan, terjadi perselisihan antara Bongino dan Bondi saat pertemuan di Gedung Putih, menunjukkan adanya ketegangan di antara dua institusi penting.
Laporan CBS News menyebut Bongino absen dari tugasnya pada hari Jumat, dan Laura Loomer mengatakan bahwa Bongino tengah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri karena frustasi dengan kurangnya transparansi.
Flynn dan Starbuck Ikut Soroti Skandal Epstein
Mantan penasihat keamanan nasional Mike Flynn menegaskan bahwa kasus Epstein bukan sekadar isu lama, melainkan menyangkut persoalan serius seperti dugaan penyiksaan anak oleh elite. Sementara itu, Robby Starbuck, loyalis Trump, menyebut bahwa presiden gagal membaca keresahan dari basis pendukungnya dalam kasus ini.
“Jika pemerintah gagal menjawab pertanyaan penting tentang Epstein, maka akan sulit menghadapi tantangan besar lainnya,” ujar Flynn.
Trump Geram Publik Masih Bahas Epstein
Trump menunjukkan kejengkelan saat pertanyaan tentang Epstein kembali dilontarkan dalam konferensi pers. Ia menyebut bahwa seharusnya publik tidak lagi terpaku pada masa lalu dan mengabaikan kemajuan yang sudah diraih pemerintahannya.
“Mengapa masih membicarakan pria menjijikkan itu? Tidak bisa dipercaya,” kata Trump dengan nada geram.
Sementara itu, Bondi berusaha mengklarifikasi pernyataannya di masa lalu. Ia menegaskan bahwa maksudnya bukanlah memegang “daftar klien”, melainkan sedang meninjau keseluruhan dokumen Epstein.
Baca Juga : Mikrotik: Kuasai Konfigurasi Router Handal dalam Sehari!
Elon Musk dan Tuduhan Tak Berdasar
Kasus ini makin memanas ketika Elon Musk menyebut nama Trump dalam dokumen pemerintah yang belum dirilis, memunculkan spekulasi baru. Namun, klaim tersebut langsung dibantah Gedung Putih, dan unggahan Musk dihapus tak lama kemudian.
Penulis : Anggun novalia