Dalam beberapa minggu terakhir, dunia maya dibanjiri oleh video seorang bocah laki-laki dari Indonesia yang menari dengan gaya penuh percaya diri di ujung perahu panjang saat mengikuti lomba dayung tradisional. Sosok itu adalah Rayyan Arkan Dikha, bocah 11 tahun asal Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, yang kini menjadi ikon global berkat tarian uniknya yang dikenal sebagai “aura farming dance.”
Baca juga: Pedangdut Yunita Ababiel wafat, ini profil dan deretan lagu populernya
Apa Itu “Aura Farming”? Fenomena Gaya dan Karisma yang Viral
Istilah “aura farming” merujuk pada cara seseorang menunjukkan kharisma atau “rizz” melalui sikap, gaya, dan gerakan tubuh. Rayyan menjadi perwujudan sempurna dari fenomena ini, dengan gerakan sederhana namun penuh gaya yang membuatnya viral di TikTok dan platform media sosial lainnya.
Tarian Spontan yang Menjadi Ikon Dunia
Dalam wawancara bersama BBC Indonesia, Rayyan mengatakan bahwa gerakan tari tersebut muncul secara spontan.
“Saya menciptakan tarian itu sendiri,” ujarnya.
“Semua terjadi secara spontan.”
Rayyan tampil dalam acara Pacu Jalur, perlombaan perahu tradisional dari Riau. Ia memainkan peran sebagai Togak Luan, penari yang berdiri di ujung perahu untuk menyemangati para pendayung.
Kostum Tradisional dan Gerakan Khas Rayyan Arkan
Dalam video yang banyak dibagikan, Rayyan mengenakan busana adat Teluk Belanga lengkap dengan ikat kepala khas Melayu Riau. Di atas perahu yang melaju kencang dengan didayung oleh lebih dari 11 orang dewasa, Rayyan tampil percaya diri tanpa ekspresi berlebihan.
Gerakan khasnya meliputi:
- Meniupkan ciuman ke kiri dan kanan
- Mengayunkan tangan secara ritmis
- Merentangkan satu tangan ke depan dan satu ke belakang
- Memutar tangan seperti roda saat berganti posisi
Viral Global: Dari TikTok ke Dunia Olahraga Internasional
Tarian Rayyan telah menginspirasi banyak orang untuk menirukan gerakannya. Video dengan tagar seperti #AuraFarmingKidOnBoat dan #BoatRaceKidAura telah ditonton jutaan kali sejak akhir Juni 2025.
Sejumlah figur publik dan atlet dunia ikut meramaikan tren ini, di antaranya:
- Klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG) memposting video versi mereka pada 1 Juli
- Bintang NFL dan pasangan Taylor Swift, Travis Kelce, juga ikut menari, dengan videonya ditonton lebih dari 14 juta kali
- Pembalap F1 Alex Albon turut mencoba tarian tersebut
Julukan “The Reaper”: Bocah yang Tidak Pernah Kalah
Rayyan kini dijuluki “The Reaper” oleh warganet karena dipercaya tidak pernah kalah dalam lomba. Salah satu komentar di TikTok menuliskan:
“Dia dijuluki ‘The Reaper’ karena dia tidak pernah kalah.”
“Bro mengalahkan lawan sambil farming aura itu gila.”
Risiko dan Dukungan: Menari di Ujung Perahu Bukan Hal Mudah
Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, menyebut bahwa menjaga keseimbangan saat menari di ujung perahu adalah hal yang sulit dan memerlukan latihan serta keberanian.
Ibunda Rayyan, Rani Ridawati, juga mengungkapkan kekhawatirannya:
“Kekhawatiran utama adalah kalau dia jatuh,” katanya.
“Tapi kalau jatuh, sudah ada tim penyelamat di tempat.”
Dari Bocah Desa Menjadi Duta Budaya Nasional
Meski Rayyan belum mengenal banyak selebritas dunia yang meniru tariannya, kini ia telah menjadi selebritas di tanah air. Ia telah diundang ke Jakarta untuk bertemu menteri kebudayaan dan pariwisata, serta tampil di televisi nasional. Bahkan, ia telah diangkat sebagai Duta Budaya Provinsi Riau.
Pesan Rayyan untuk Penggemarnya: “Tetap Sehat”
Rayyan mengaku senang karena tariannya dikenal secara internasional. Meski bercita-cita menjadi polisi, ia punya satu pesan sederhana untuk semua orang:
“Tetap sehat, teman-teman, supaya bisa seperti saya.”
Penulis: Fiska Anggraini