Cardiologist Menjelaskan Bahaya Samosa dan Jalebi Setelah Kementerian Kesehatan Mengusulkan Peringatan Seperti Rokok

Cardiologist Menjelaskan Bahaya Samosa dan Jalebi Setelah Kementerian Kesehatan Mengusulkan Peringatan Seperti Rokok

Samosa dan jalebi memang menjadi camilan favorit banyak orang, namun tahukah Anda bahwa kedua makanan ini dapat berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering? Kementerian Kesehatan India baru-baru ini mengusulkan untuk memasang ‘papan minyak dan gula’ di berbagai institusi untuk memberi edukasi mengenai risiko kesehatan dari konsumsi makanan junk food yang berlebihan. Makanan seperti jalebi dan samosa, yang dikenal karena kandungan minyak dan gula berlebih, kini berada di bawah pengawasan ketat. Pesan yang ingin disampaikan sangat jelas: saatnya untuk mengonsumsi camilan ini dengan lebih bijaksana dan dalam jumlah yang wajar.

Baca juga: Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN): Mencetak Generasi Muda Nasionalis Melalui Musik

Mengapa Samosa dan Jalebi Berisiko bagi Kesehatan?

Dalam wawancara dengan HT Lifestyle, Dr. Sanjat Chiwane, seorang ahli jantung di Fortis Hospital, Gurgaon, menjelaskan bahwa samosa dan jalebi adalah dua jenis makanan yang berisiko tinggi bagi kesehatan, terutama karena kandungan lemak trans dan gula olahan yang ada di dalamnya. Kedua komponen ini telah terbukti berhubungan langsung dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Bahaya Samosa dan Lemak Trans

Samosa adalah camilan gorengan yang sering kali dibuat menggunakan minyak terhidrogenasi atau minyak yang dipakai berulang kali. Penggunaan minyak seperti ini dapat meningkatkan kandungan lemak trans yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Menurut Dr. Chiwane, lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, sementara menurunkan kolesterol baik (HDL), yang berfungsi membersihkan plak-plak dari dinding arteri. Ketidakseimbangan antara kedua jenis kolesterol ini mempercepat proses aterosklerosis, yaitu penyempitan dan pengerasan arteri akibat penumpukan kolesterol dan substansi lain. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.

Dampak Gula Berlebih dalam Jalebi

Selain kandungan lemak trans dalam samosa, jalebi juga berisiko karena tingginya kandungan gula olahan. Jalebi merupakan camilan yang dibuat dari adonan tepung yang digoreng dan dicelupkan ke dalam sirup gula kental. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan lonjakan tajam pada kadar gula darah, yang dalam jangka panjang dapat berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan masalah kardiovaskular.

Mengapa Kita Harus Mengonsumsi Makanan Ini dengan Bijak?

Meskipun sesekali mengonsumsi samosa atau jalebi tidak langsung berbahaya, kebiasaan mengonsumsinya secara berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Dengan kesadaran yang lebih besar tentang dampak dari makanan-makanan ini, kita diharapkan dapat lebih bijaksana dalam memilih makanan yang dikonsumsi.

Baca juga: Kuliner Provinsi Lampung

Peringatan untuk Konsumen: Moderasi Adalah Kunci

Kementerian Kesehatan India menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan konsumsi makanan yang mengandung banyak minyak dan gula, seperti samosa dan jalebi. Peringatan tentang potensi risiko kesehatan ini dapat membantu masyarakat untuk lebih sadar dan mulai mengurangi konsumsi makanan-makanan tersebut, serta lebih memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang.

Penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan jantung tidak hanya bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga pada gaya hidup secara keseluruhan. Konsumsi camilan dengan bijak dan diimbangi dengan pola makan sehat serta olahraga teratur dapat membantu kita menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara menyeluruh.

Penulis: Kayla Maharani

More From Author

Segini Denda Tilang di Operasi Patuh 2025

Segini Denda Tilang di Operasi Patuh 2025

Butterfly – Trailer Resmi | Prime Video

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories