Bitcoin Mencapai Rekor Tertinggi Baru, Tembus $123.000
Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, berhasil menembus harga $120.000 untuk pertama kalinya pada hari Senin, mencatatkan rekor baru di level $123.153,22 sebelum sedikit terkoreksi. Pada akhir sesi perdagangan, harga Bitcoin tercatat berada di $119.750,86, naik sekitar 0,5% dari hari sebelumnya, dan mengalami kenaikan lebih dari 27% sepanjang tahun ini.
Baca Juga : Kang Seo Ha: Perjuangan Melawan Kanker dalam Kesendirian Hingga Meninggal Dunia
Minggu Kripto: Fokus pada Kebijakan AS yang Mendukung Industri
Pekan ini, yang disebut “Minggu Kripto” oleh Partai Republik AS, menjadi sorotan utama bagi dunia kripto. Dewan Perwakilan Rakyat AS dijadwalkan untuk membahas dan kemungkinan besar akan meloloskan beberapa rancangan undang-undang terkait kripto, yang dapat memberikan kerangka regulasi yang telah lama dicari oleh industri aset digital ini.
Kebijakan ini telah mendapat dukungan dari Presiden AS Donald Trump, yang menyebut dirinya sebagai “presiden kripto” dan mendesak para pembuat kebijakan untuk merombak aturan yang lebih mendukung industri kripto. Keterlibatan Trump dan keluarganya dalam proyek-proyek kripto semakin meningkatkan optimisme pasar.
“Bitcoin mendapat banyak keuntungan saat ini,” kata analis pasar IG Tony Sycamore, menyebutkan bahwa permintaan institusional, ekspektasi kenaikan harga lebih lanjut, dan dukungan dari Trump adalah alasan utama di balik lonjakan harga Bitcoin.
Peningkatan Minat Institusional dan Proyek Kripto Trump
Trump dan keluarganya telah melakukan sejumlah langkah besar dalam dunia kripto selama setahun terakhir, termasuk proyek kripto baru mereka, World Liberty Financial, dan peluncuran koin meme pribadi Trump pada bulan Januari lalu.
Meskipun harga koin meme ini sempat melonjak mencapai $75 setelah peluncurannya, kini harganya telah turun menjadi $9,45, mencatatkan penurunan 3,4% pada hari Senin. Namun, minat terhadap Bitcoin tetap kuat, terutama dari investor institusional yang melihat potensi lebih lanjut dalam cryptocurrency.
Kenaikan Bitcoin Dorong Pasar Kripto Secara Keseluruhan
Lonjakan harga Bitcoin turut memicu reli harga di pasar kripto lainnya. Ether, token terbesar kedua setelah Bitcoin, sempat mencapai harga $3.081,94, level tertinggi sejak 2 Februari. Meski demikian, Ether masih turun lebih dari 10% sejak awal tahun.
Sementara itu, XRP naik 2,7%, setelah sempat melonjak 6,4% pada hari yang sama. Total nilai pasar sektor kripto kini telah mencapai sekitar $3,8 triliun, menurut data CoinMarketCap.
Peraturan Kripto yang Diusulkan di AS Bisa Menjadi Pendorong Selanjutnya
Minggu ini, anggota Kongres AS akan memilih beberapa undang-undang kripto penting, termasuk Genius Act, yang diharapkan dapat menetapkan aturan federal untuk stablecoin. Genius Act adalah undang-undang yang sangat signifikan bagi sektor kripto karena akan memberikan kerangka regulasi yang lebih jelas bagi industri.
“Perkembangan terkait undang-undang ini bisa memberikan dorongan tambahan bagi reli harga Bitcoin saat ini. Kami akan menunggu hasilnya,” ujar Simon Peters, analis di eToro.
Peningkatan Saham dan ETF Kripto Menyertai Kenaikan Bitcoin
Saham-saham terkait kripto dan Exchange-Traded Funds (ETFs) juga menunjukkan kenaikan. Saham bursa kripto Coinbase (COIN.O) naik 1,8%, sementara Strategy (MSTR.O) yang memegang Bitcoin tercatat naik 3,5%. Saham perusahaan pertambangan kripto Mara Holdings (MARA.O) juga naik tipis sebesar 0,1%.
Saham ETF Bitcoin yang terdaftar di Hong Kong, seperti yang diluncurkan oleh China AMC (3042.HK), Harvest (3439.HK), dan Bosera (3008.HK), semuanya mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa.
Baca Juga : Bagaimana Routing Membantu Meningkatkan Koneksi Internet Anda
Risiko Terhadap Kebijakan Tarif dan Dampaknya pada Bitcoin
Analisis dari Oppenheimer menyatakan bahwa meski ada kekhawatiran terhadap kebijakan tarif Trump yang bisa memengaruhi pasar, para investor institusional dan perusahaan tampaknya tetap mempertahankan posisi mereka, optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang Bitcoin.
“Kami memperkirakan Bitcoin bisa mencapai $140.000 hingga $160.000 pada akhir tahun, meskipun risiko terbesar datang dari kebijakan suku bunga yang hawkish dan tarif perdagangan yang berlanjut,” kata Markus Thielen dari 10x Research.
Penulis : Tamtia Gusti Riana