Aparat kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah gencar melakukan operasi besar-besaran di berbagai wilayah. Operasi ini difokuskan untuk memberantas premanisme yang semakin meresahkan masyarakat dan berpotensi mengganggu stabilitas keamanan serta iklim investasi di Indonesia.
Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Karopenmas Divisi Humas Polri, menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk menindak tegas para pelaku premanisme dan mengungkap jaringan mereka secara menyeluruh. Langkah ini diambil sebagai respons atas keresahan masyarakat terhadap aksi premanisme yang dinilai semakin merajalela.
Operasi kepolisian kewilayahan serentak ini telah dimulai sejak awal Mei 2025. Polri berkomitmen untuk terus memberantas aksi premanisme yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat dan berpotensi menghambat investasi.
Kenapa Premanisme Harus Diberantas Habis?
Premanisme bukan hanya sekadar tindakan kriminal biasa. Keberadaannya menciptakan rasa tidak aman di masyarakat, menghambat aktivitas ekonomi, dan merusak citra Indonesia di mata investor. Aksi-aksi pemerasan, pungutan liar, dan kekerasan yang dilakukan oleh preman dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan membuat masyarakat hidup dalam ketakutan.
Selain itu, premanisme juga dapat menjadi sumber konflik sosial dan politik. Jika tidak ditangani dengan serius, premanisme dapat mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan.
Pentingnya Sinergi Antar Lembaga
Pemberantasan premanisme bukan hanya tugas Polri semata. Dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat. Pemerintah daerah perlu berperan aktif dalam menciptakan lapangan kerja dan memberikan pembinaan kepada masyarakat agar tidak terjerumus ke dalam dunia premanisme.
Tokoh masyarakat juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya premanisme. Selain itu, masyarakat juga perlu berani melaporkan segala bentuk tindakan premanisme kepada pihak berwajib.
Bagaimana Masyarakat Bisa Berperan Aktif dalam Pemberantasan Premanisme?
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam membantu Polri memberantas premanisme. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat antara lain:
- Berani melaporkan segala bentuk tindakan premanisme kepada pihak berwajib.
- Tidak memberikan dukungan atau toleransi terhadap premanisme.
- Membangun kesadaran di lingkungan sekitar tentang bahaya premanisme.
- Berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencegah premanisme.
Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan premanisme dapat diberantas secara efektif dan Indonesia menjadi lebih aman dan nyaman untuk ditinggali.
Apa Saja Tantangan dalam Memberantas Premanisme?
Meskipun Polri telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas premanisme, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
- Jaringan premanisme yang terorganisir dengan baik.
- Keterbatasan sumber daya yang dimiliki Polri.
- Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya premanisme.
- Adanya oknum yang melindungi atau terlibat dalam kegiatan premanisme.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, dibutuhkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Polri perlu meningkatkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memberantas premanisme secara efektif.
Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya premanisme dan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang berani melaporkan tindakan premanisme.
Di sisi lain, kabar duka datang dari dunia politik. Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Alamudin Dimyati Rois atau yang akrab disapa Gus Alam, dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di ruas tol Pemalang-Batang. Gus Alam sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Kepergian Gus Alam tentu menjadi kehilangan besar bagi keluarga, kolega, dan seluruh masyarakat yang mengenalnya. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.