Kisah Alfharezzi Buffon: Dari Sembuhkan Asma hingga Menembus Timnas U-23 Indonesia

Perjalanan Alfharezzi Buffon, pemain muda yang kini menjadi penggawa Timnas U-23 Indonesia, bukanlah hal yang mudah. Dibalik kesuksesan karier sepak bolanya, terdapat perjuangan besar dari sang ibu, Hilda, yang awalnya mendaftarkan Buffon ke sekolah sepak bola bukan untuk mengejar mimpinya menjadi pesepak bola profesional, melainkan untuk menyembuhkan penyakit asma yang diderita sejak kecil.

Baca juga: Jadwal Japan Open hari kedua: Ginting cs siap tempur

Awal Mula Masuk Sekolah Sepak Bola untuk Sembuhkan Asma

Hilda menceritakan bahwa Buffon pertama kali mengenal sepak bola sejak usia 7 tahun, ketika ia memasukkan putranya ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Maesa Cijantung. Pada saat itu, tujuannya bukan untuk mengembangkan bakat sepak bola, melainkan untuk membantu Buffon pulih dari asma yang sudah dideritanya sejak bayi.

“Awal mulanya kan dia ada asma ya dari kecil, dari bayi. Jadi supaya dia sehat, saya masukin ke sekolah sepak bola,” cerita Hilda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Barat, Selasa (15/7/2025).

Upaya Hilda untuk membuat Buffon sehat melalui sepak bola ternyata membuahkan hasil. Tidak hanya berhasil menyembuhkan asma, kemampuan bermain bola Buffon juga semakin berkembang seiring waktu.

Dilirik Pencari Bakat dan Berlanjut ke Akademi Sepak Bola Terkenal

Tiga tahun setelah masuk SSB, bakat Buffon mulai terlihat. Ia dilirik oleh Subagja Suihan, seorang pencari bakat yang juga menemukan Egy Maulana Vikri. “Terus usia 9 atau 10 tahun diambil talent scouting, Pak Bagja, yang dulu bawa Egy Maulana Vikri,” ungkap Hilda.

Buffon kemudian dibawa ke Bina Sentra Cirebon, dan tidak lama kemudian berlatih di FU15 Football Academy yang didirikan oleh legenda Timnas Indonesia, Firman Utina. Namun, karena jaraknya yang terlalu jauh dan rasa kangen sebagai orangtua, Hilda memutuskan untuk membawa Buffon ke Jakarta, melanjutkan sekolah di SMA 62 Jakarta.

Setelah itu, Buffon dititipkan di FU 15, tempat yang sama dengan Bina Sentra, dan di sana ia terus berkembang. “Karena diambil talent scouting pindah ke Bina Sentra Cirebon. Karena sudah terlalu jauh, saya sebagai orangtua kangen, saya pindahkan ke Jakarta,” ujar Hilda.

Langkah Menuju Timnas U-23 Indonesia

Karir Buffon semakin menunjukkan titik terang saat ia bergabung dengan Borneo Youth. Di sinilah ia mendapat kesempatan lebih besar ketika seorang pencari bakat senior dari Borneo FC mengundangnya bergabung dengan tim senior yang berlaga di Liga 1. Dari sana, pemanggilan untuk memperkuat Timnas U-23 Indonesia pun datang.

“Terus masuk Borneo Youth, ada talent scouting masuk ke Borneo seniornya yang main di Liga 1. Nah dari situ mulai ada pemanggilan timnas,” imbuh Hilda.

Baca juga: Revolusi Software AI: Masa Depan Bisnis Ada di Sini!

Namun, perjalanan menuju Timnas tidak selalu mudah. Hilda mengungkapkan bahwa Buffon sempat merasa grogi saat mengikuti seleksi pemain Timnas U-23 di bawah asuhan pelatih Gerarld Vanenburg. Sebagai ibu, Hilda memberikan semangat dan motivasi agar Buffon tidak merasa ragu.

“Yang penting satu, jaga salat, terus kerja keras, sama percaya diri saja di lapangan,” pesan Hilda kepada putranya.

Penulis: Kayla Maharani

More From Author

Sinopsis Montir Cantik Episode 10: Banjir Air Mata, Indah Sentuh Hati Penonton

Sinopsis Montir Cantik Episode 10: Banjir Air Mata, Indah Sentuh Hati Penonton

Lois Lane Impikan Kekuatan Super: Kapan Saya Bisa Terbang, James Gunn?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories