BPS: 7,28 Juta Pengangguran, Anak Muda Paling Banyak!

Kabar terbaru soal dunia kerja di Indonesia nih! Data terbaru menunjukkan ada sedikit perubahan dalam angka pengangguran di awal tahun 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah pengangguran dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, persentase pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 4,76% pada Februari 2025. Angka ini menunjukkan bahwa ada sekitar 7,28 juta orang yang masuk kategori pengangguran. Istilah pengangguran di sini merujuk pada penduduk berusia 15 tahun ke atas yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha baru, sudah diterima kerja tapi belum mulai, atau bahkan merasa putus asa karena sulitnya mencari pekerjaan.

Dibandingkan dengan Februari 2024, jumlah pengangguran mengalami kenaikan sekitar 83,45 ribu orang, atau sekitar 1,11%. Kenaikan ini tentu menjadi perhatian, karena TPT sendiri merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur seberapa baik pasar kerja menyerap tenaga kerja yang ada.

Kenapa Angka Pengangguran Bisa Naik?

Pertanyaan ini pasti muncul di benak banyak orang. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan fluktuasi angka pengangguran. Pertumbuhan ekonomi yang melambat, perubahan struktur industri, atau bahkan ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki pencari kerja dengan kebutuhan industri bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, faktor demografi seperti pertumbuhan jumlah angkatan kerja juga bisa mempengaruhi.

Yang menarik, data BPS juga menunjukkan adanya perbedaan antara tingkat pengangguran laki-laki dan perempuan. Pada Februari 2025, tingkat pengangguran laki-laki tercatat sebesar 4,98%, lebih tinggi dibandingkan perempuan yang sebesar 4,41%. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tingkat pengangguran laki-laki mengalami kenaikan tipis sebesar 0,02 persen poin, sementara tingkat pengangguran perempuan justru mengalami penurunan sebesar 0,19 persen poin.

Apa Artinya Perbedaan Tingkat Pengangguran Laki-Laki dan Perempuan?

Perbedaan ini bisa jadi mencerminkan berbagai hal. Misalnya, sektor-sektor pekerjaan yang didominasi perempuan mungkin mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan sektor yang didominasi laki-laki. Atau, bisa juga ada perubahan dalam preferensi atau kesempatan kerja bagi perempuan di pasar kerja.

Pemerintah dan berbagai pihak terkait tentu perlu mencermati data ini dengan seksama. Analisis yang mendalam diperlukan untuk memahami akar masalah dan merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. Kebijakan yang dimaksud bisa berupa peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, penciptaan lapangan kerja baru, atau bahkan pemberian insentif bagi perusahaan yang merekrut tenaga kerja.

Lalu, Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Pengangguran?

Mengatasi pengangguran adalah pekerjaan rumah yang kompleks dan membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan agar tenaga kerja memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan menciptakan lapangan kerja baru.
  • Mempermudah akses informasi lowongan kerja bagi para pencari kerja.
  • Memberikan dukungan bagi para pelaku UMKM agar bisa berkembang dan menciptakan lapangan kerja.
  • Meningkatkan investasi di sektor-sektor yang memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja.

Data pengangguran ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menciptakan pasar kerja yang lebih baik dan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia. Semoga dengan upaya bersama, angka pengangguran bisa terus ditekan dan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan pekerjaan yang layak.

More From Author

Program MBG Butuh Rp116,6 T untuk 82,9 Juta Penerima

Gaji Tinggi Lulusan TBSM? Ini Fakta Sebenarnya!

Gaji Tinggi Lulusan TBSM? Ini Fakta Sebenarnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *