Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuka pintu bagi para talenta terbaik Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kabar gembira ini datang melalui program beasiswa S2 dan S3 yang dirancang khusus untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa dalam menghadapi tantangan global melalui riset dan kolaborasi internasional.
Terdapat tiga jenis beasiswa yang ditawarkan, yaitu Beasiswa Fast-D, Beasiswa Unggulan ITS, dan Global Excellence Scholarship. Ketiganya menawarkan kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk menyelesaikan studi magister hingga doktoral dalam waktu yang relatif singkat, dengan bimbingan dari dosen-dosen berkaliber internasional yang memiliki H-index tinggi.
Beasiswa ini sangat cocok bagi mereka yang memiliki semangat penelitian yang membara dan ingin berkontribusi nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lantas, apa saja keunggulan masing-masing beasiswa ini dan bagaimana cara mendaftarnya?
Apa Saja Keuntungan yang Ditawarkan Beasiswa Fast-D?
Beasiswa FAST-D menjadi pilihan menarik bagi para lulusan S1 yang ingin langsung melanjutkan pendidikan hingga jenjang S3. Program ini dirancang untuk mempercepat proses studi, sehingga mahasiswa dapat meraih gelar doktor dalam waktu yang lebih efisien. Selain itu, beasiswa ini juga memberikan kesempatan bagi para lulusan S2 yang telah memiliki gelar master dan rekam jejak publikasi ilmiah untuk mengembangkan potensi mereka lebih jauh.
Salah satu syarat khusus untuk mendaftar beasiswa ini adalah pelamar harus merupakan lulusan S2 dengan minimal satu publikasi ilmiah yang terbit di jurnal terakreditasi SINTA 4 atau terindeks Scopus/WoS. Selain itu, mahasiswa juga akan dibimbing oleh dosen pembimbing dengan H-index minimal 8, yang menjamin kualitas riset dan bimbingan yang optimal.
Bagaimana dengan Beasiswa untuk Mahasiswa Internasional?
ITS juga memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa internasional melalui Global Excellence Scholarship. Beasiswa ini memberikan kesempatan bagi para pelajar dari berbagai negara untuk menempuh pendidikan S3 atau doktoral di ITS tanpa perlu khawatir dengan biaya kuliah selama tiga tahun.
Syarat untuk mendaftar beasiswa ini cukup sederhana, yaitu pelamar harus merupakan pelajar internasional, memiliki paspor yang masih berlaku, serta menyertakan surat motivasi yang kuat dan rencana akademik yang jelas. Dengan adanya beasiswa ini, ITS berharap dapat menarik talenta-talenta terbaik dari seluruh dunia untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Mengapa H-index Dosen Pembimbing Begitu Penting?
H-index merupakan indikator penting yang menunjukkan kualitas dan dampak dari publikasi ilmiah seorang peneliti. Semakin tinggi H-index seorang dosen pembimbing, semakin besar pula kemungkinan mahasiswa untuk menghasilkan riset yang berkualitas dan berdampak luas. ITS menyadari pentingnya hal ini, sehingga menetapkan standar H-index yang tinggi bagi para dosen pembimbing dalam program beasiswa ini.
Selain itu, promotor untuk beasiswa mahasiswa internasional juga harus memiliki H-index minimal 6 dengan pengalaman riset global. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan bimbingan dari para ahli yang memiliki jaringan dan pengalaman internasional yang luas, sehingga dapat menghasilkan riset yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat global.
Informasi lebih detail mengenai persyaratan dan prosedur pendaftaran untuk masing-masing beasiswa dapat ditemukan di situs web resmi ITS. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk mewujudkan impian Anda menjadi ilmuwan dan inovator yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.