Ketupat, Lumpia, Otak-otak Masuk Oxford, Ini Maknanya!

Kabar gembira untuk para pecinta kuliner dan bahasa! Tiga makanan khas Indonesia, yaitu ketupat, lumpia, dan otak-otak, resmi menjadi bagian dari Oxford English Dictionary (OED) edisi Maret 2025. Ini adalah pengakuan yang membanggakan atas kekayaan kuliner Indonesia di kancah internasional.

Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan kabar ini melalui akun Instagram resminya. Penambahan kata-kata dari bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia, ke dalam OED menunjukkan bagaimana budaya dan bahasa saling memengaruhi dan memperkaya satu sama lain.

Kenapa Ketupat, Lumpia, dan Otak-Otak yang Dipilih?

OED tidak sembarangan dalam memilih kata-kata yang masuk ke dalam kamusnya. Setiap kata harus memenuhi kriteria tertentu, termasuk bukti penggunaan yang cukup dalam bahasa Inggris. Untuk ketupat, OED menemukan bukti penggunaan kata ini sejak tahun 1886 dalam Jurnal Straits Branch Royal Asiatic Society. Sementara itu, lumpia tercatat pertama kali digunakan pada tahun 1924 dalam sebuah artikel koran Fresno (California) Morning Republican.

Ketupat sendiri didefinisikan sebagai hidangan nasi yang dibungkus dalam anyaman daun kelapa. Cara pengucapannya pun berbeda antara British English (KET-uh-pat) dan American English (KET-oo-phat). Lumpia dijelaskan sebagai makanan yang berasal dari serapan bahasa Tagalog, Melayu, Indonesia, dan Belanda. Dalam bahasa Tagalog, Melayu, dan Indonesia dituliskan sebagai lumpia, sedangkan bahasa Belanda dituliskan menjadi loempia.

Otak-otak, yang merupakan hidangan ikan yang dibungkus daun pisang, juga berhasil masuk ke dalam OED. Penggunaan kata ini paling awal tercatat pada tahun 1929 di koran Malaya Tribune asal Singapura.

Seberapa Populer Ketiga Kata Ini di Dunia?

Meskipun ketiganya kini resmi menjadi bagian dari OED, popularitasnya dalam bahasa Inggris tertulis modern berbeda-beda. Berdasarkan data OED, frekuensi penggunaan kata lumpia lebih tinggi dibandingkan ketupat, yaitu sekitar 0,03 kali per juta kata. Sayangnya, belum ada data yang tersedia mengenai frekuensi penggunaan kata otak-otak.

Penambahan kata-kata ini ke dalam OED merupakan bagian dari pemutakhiran yang lebih besar, di mana hampir 600 kata dan frasa baru ditambahkan. Dari jumlah tersebut, 47 kata berasal dari bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia, Malaysia, Filipina, Irlandia, dan Afrika Selatan.

Apa Artinya Bagi Bahasa dan Budaya Indonesia?

Masuknya ketupat, lumpia, dan otak-otak ke dalam OED bukan hanya sekadar penambahan kosakata. Ini adalah pengakuan atas kekayaan kuliner dan budaya Indonesia di mata dunia. Hal ini juga menunjukkan bahwa bahasa Inggris semakin terbuka dan inklusif terhadap pengaruh dari bahasa lain.

Diharapkan, dengan masuknya kata-kata ini ke dalam OED, semakin banyak orang di seluruh dunia yang mengenal dan menghargai kuliner Indonesia. Ini juga bisa menjadi motivasi bagi kita untuk terus melestarikan dan mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia ke kancah internasional.

Selamat kepada ketupat, lumpia, dan otak-otak! Semoga semakin mendunia!

More From Author

Program MBG Butuh Rp116,6 T untuk 82,9 Juta Penerima

Gaji Tinggi Lulusan TBSM? Ini Fakta Sebenarnya!

Gaji Tinggi Lulusan TBSM? Ini Fakta Sebenarnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *