Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah India melancarkan serangan yang diklaim menargetkan kamp-kamp teroris di wilayah perbatasan. Serangan ini merupakan respons terhadap insiden penembakan wisatawan di Pahalgam, Kashmir, beberapa waktu lalu.
Menurut laporan media lokal, sejumlah korban selamat dari serangan di Pahalgam mengatakan bahwa pelaku penembakan menuduh mereka mendukung Perdana Menteri India, Narendra Modi. Saksi mata menggambarkan kejadian tersebut sebagai pemandangan mengerikan, di mana orang-orang bersenjata menembaki korban dari jarak dekat.
Kementerian Pertahanan India menyebut operasi ini sebagai Operasi Sindoor dan menyatakan bahwa serangan dilancarkan pada Rabu dini hari. Mereka mengklaim telah menghantam infrastruktur yang digunakan untuk merencanakan dan mengarahkan serangan teroris terhadap India.
Mengapa India Melakukan Serangan Ini?
Serangan ini dipicu oleh insiden penembakan wisatawan di Pahalgam, Kashmir. India menuduh Pakistan mendukung militan bersenjata yang terlibat dalam operasi lintas batas, tuduhan yang dibantah keras oleh Pakistan. Perdana Menteri India, Modi, bahkan memberikan kebebasan operasional penuh kepada angkatan bersenjata untuk menanggapi serangan teroris.
Angkatan Darat India menyatakan bahwa keadilan telah ditegakkan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas serangan Pahalgam. Mereka juga menekankan bahwa India telah menunjukkan pengendalian diri yang besar dalam pemilihan target dan metode eksekusi.
Lokasi yang menjadi sasaran serangan India meliputi Kotli, Ahmadpur Timur, Muzaffarabad, Bagh, dan Muridke. Ahmadpur Timur dan Muridke dianggap penting karena berada di provinsi Punjab Pakistan, yang berada di luar wilayah Kashmir yang disengketakan.
Bagaimana Reaksi Pakistan Terhadap Serangan Ini?
Pakistan mengecam keras serangan India dan membantah klaim bahwa serangan tersebut menargetkan kamp-kamp teroris. Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengatakan bahwa warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam operasi militer India. Ia juga mengundang media internasional untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang menjadi sasaran untuk membuktikan bahwa yang diserang adalah warga sipil.
Menurut sumber militer Pakistan, serangan India menghantam lima lokasi di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan. Islamabad melaporkan bahwa sedikitnya tiga orang tewas dan 12 orang terluka akibat serangan ini.
Front Perlawanan, yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok militan Lashkar-e-Taiba, awalnya mengaku bertanggung jawab atas serangan di Pahalgam, tetapi kemudian menarik kembali klaimnya.
Apa Dampak Serangan Ini Terhadap Hubungan India-Pakistan?
Serangan ini semakin memperburuk hubungan yang sudah tegang antara India dan Pakistan. Kedua negara tetangga bersenjata nuklir ini memiliki sejarah konflik yang panjang, terutama terkait wilayah Kashmir yang disengketakan. Serangan oleh militan di masa lalu telah menyebabkan peningkatan ketegangan yang tajam antara kedua negara.
India telah melakukan serangan udara di Pakistan pada tahun 2019 setelah serangan pemberontak terhadap tentara India. Serangan terbaru ini meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut dan mengancam stabilitas regional.
Pihak berwenang India telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam serangan Pahalgam, dua di antaranya adalah warga negara Pakistan. New Delhi telah lama menuduh Islamabad mendukung kelompok-kelompok teror di wilayah tersebut dengan tujuan untuk mengambil kembali daerah Himalaya yang disengketakan.
Situasi ini memerlukan perhatian serius dari komunitas internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mendorong dialog antara India dan Pakistan untuk menyelesaikan masalah yang mendasari konflik mereka.