Dukungan terus mengalir untuk langkah tegas yang diambil Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimpas) dalam memberantas narkoba dan penggunaan handphone (HP) di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). Salah satunya datang dari seorang anggota DPR RI yang menilai positif upaya Kemenimpas dalam mempercepat program prioritas, termasuk pemberantasan narkoba di lapas dan rumah tahanan (rutan).
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, sebelumnya telah mengambil tindakan konkret dengan menonaktifkan sejumlah pegawai pemasyarakatan yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba. Beberapa di antaranya masih dalam proses pemeriksaan, bahkan ada yang sudah diproses pidana. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya membersihkan lapas dari praktik-praktik ilegal.
Menurut Menteri Agus, pembersihan lapas dari narkoba dan HP sangat penting untuk mengoptimalkan pembinaan warga binaan. Tujuannya adalah agar mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai warga negara yang sadar akan kesalahannya dan berkontribusi positif.
Kenapa Pemberantasan Narkoba dan HP di Lapas Jadi Prioritas?
Pemberantasan narkoba dan HP di lapas bukan tanpa alasan. HP seringkali digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengendalikan bisnis narkoba dari dalam penjara. Sementara itu, peredaran narkoba di dalam lapas merusak upaya rehabilitasi dan pembinaan warga binaan. Oleh karena itu, langkah tegas Kemenimpas ini sangat krusial untuk menciptakan lingkungan lapas yang aman dan kondusif bagi pembinaan.
Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Sugiat Santoso, juga memberikan dukungan penuh terhadap langkah Menteri Agus. Menurutnya, pemberantasan HP dan narkoba di dalam lapas adalah harga mati. Ia juga meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar perjuangan membersihkan lapas dari gangguan keamanan, khususnya peredaran narkoba dan penggunaan HP, dapat berhasil.
Sugiat menambahkan bahwa razia HP dan narkoba merupakan langkah preventif dan progresif yang perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat memutus mata rantai peredaran narkoba dan penggunaan HP di dalam lapas.
Menteri Agus sendiri telah menegaskan sikap tegasnya terhadap penyelundupan HP dan narkoba ke dalam lapas. Siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi tegas. Sebagai bukti keseriusannya, Menteri Agus telah memindahkan ratusan warga binaan yang diduga terlibat peredaran narkoba ke lapas super maximum security di Nusakambangan.
Apa Saja Tantangan dalam Memberantas Narkoba di Lapas?
Meskipun ada komitmen kuat dari Kemenimpas, pemberantasan narkoba di lapas bukan tanpa tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:
- Keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi untuk melakukan pengawasan yang efektif.
- Adanya oknum petugas yang terlibat dalam praktik ilegal.
- Kreativitas para pelaku dalam menyelundupkan narkoba dan HP ke dalam lapas.
Oleh karena itu, diperlukan strategi yang komprehensif dan melibatkan semua pihak untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.
Sebelumnya, sebuah kerusuhan sempat terjadi di sebuah lapas narkotika. Kerusuhan ini diduga dipicu oleh razia HP yang dilakukan oleh petugas lapas. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pemberantasan HP dan narkoba di lapas harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan aspek keamanan.
Bagaimana Masyarakat Bisa Berperan?
Pemberantasan narkoba di lapas bukan hanya tanggung jawab Kemenimpas dan aparat penegak hukum. Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mendukung upaya ini. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Memberikan informasi kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya praktik peredaran narkoba di dalam lapas.
- Mendukung program-program rehabilitasi dan pembinaan warga binaan.
- Menghindari memberikan dukungan atau bantuan kepada warga binaan yang terlibat dalam peredaran narkoba.
Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan upaya pemberantasan narkoba dan HP di lapas dapat berhasil dan menciptakan lingkungan lapas yang lebih aman dan kondusif bagi pembinaan warga binaan.
