Organisasi Masyarakat (Ormas) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) memberikan sinyal positif bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka jika keduanya berminat untuk bergabung. MKGR menegaskan bahwa pintu mereka terbuka lebar untuk tokoh-tokoh nasional.
Ketua Umum DPP Ormas MKGR, Adies Kadir, menyampaikan bahwa siapapun yang ingin bergabung dengan MKGR akan diterima dengan tangan terbuka. Namun, ada satu syarat penting yang harus dipenuhi: calon anggota harus menunjukkan surat pengunduran diri dari ormas atau partai politik lain yang pernah diikuti.
âKalau dia sudah pernah masuk di ormas, silakan menunjukkan surat pengunduran diri dari ormas tersebut baru bisa bergabung dengan kita,â jelas Adies Kadir usai acara Upacara dan Ziarah Ormas MKGR ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Kenapa Jokowi dan Gibran Jadi Sorotan?
Pertanyaan ini mungkin muncul di benak banyak orang. Jokowi, setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden, tentu memiliki banyak pilihan terkait kegiatan selanjutnya. Begitu pula dengan Gibran, yang kini menjabat sebagai wakil presiden. Bergabung dengan sebuah ormas bisa menjadi salah satu cara untuk tetap berkontribusi bagi bangsa dan negara.
MKGR sendiri melihat potensi besar jika tokoh-tokoh seperti Jokowi dan Gibran bergabung. Sebagai ormas yang terbuka, MKGR meyakini bahwa kehadiran tokoh-tokoh berpengaruh dapat memberikan dampak positif bagi organisasi dan masyarakat luas.
Adies Kadir menegaskan bahwa MKGR tidak secara aktif menawarkan posisi kepada Jokowi maupun Gibran. Namun, mereka sangat menyambut baik jika keduanya memutuskan untuk bergabung. Kami tidak menawarkan, tapi kami membuka pintu seluas-luasnya, kita kan ormas yang terbuka, ujarnya.
Apa Syaratnya Jika Ingin Bergabung MKGR?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, syarat utama untuk bergabung dengan MKGR adalah menunjukkan surat pengunduran diri dari ormas atau partai politik lain. Hal ini penting untuk menghindari konflik kepentingan dan memastikan komitmen penuh dari anggota baru.
Adies Kadir memberikan contoh konkret: Setelah kita konfirmasi, betul ini di sana orang si A, betul ini sudah pernah membuat surat pengunduran diri betul, oke, orang A yang bersangkutan akan kami terima karena sudah mengundurkan diri di sana seperti itu misalnya.
Proses verifikasi ini menunjukkan keseriusan MKGR dalam menerima anggota baru. Mereka ingin memastikan bahwa setiap anggota memiliki niat yang tulus untuk berkontribusi bagi organisasi dan masyarakat.
Bagaimana Nasib MKGR Selanjutnya?
MKGR berencana untuk menentukan ketua umum dan strukturisasi kepengurusan baru pada Agustus 2025. Momen ini akan menjadi penting bagi arah dan strategi organisasi ke depan. Siapapun yang terpilih sebagai ketua umum akan memiliki tanggung jawab besar untuk memimpin MKGR menuju tujuan-tujuannya.
Adies Kadir menambahkan bahwa jika ada anggota MKGR yang ingin terjun ke dunia politik, ia menyarankan untuk bergabung dengan Partai Golkar. Tetapi apabila memutuskan untuk bergabung dengan partai politik, tentunya partai politik yang kita gabungin itu adalah Partai Golkar, katanya.
Pernyataan ini menunjukkan kedekatan MKGR dengan Partai Golkar. Namun, Adies Kadir juga menegaskan bahwa MKGR tetap terbuka bagi semua pihak, tanpa memandang latar belakang politik.
Dengan membuka pintu bagi Jokowi dan Gibran, MKGR menunjukkan ambisinya untuk menjadi organisasi yang lebih besar dan berpengaruh. Kita tunggu saja, apakah tawaran ini akan disambut baik oleh kedua tokoh tersebut.