Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rosario Marshal, baru-baru ini mengumpulkan para petinggi organisasi dari seluruh Indonesia. Pertemuan akbar ini melibatkan Ketua DPD se-Indonesia serta Ketua DPC dari wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Agenda utama pertemuan tersebut adalah memberikan pengarahan strategis dan memperkuat organisasi dalam menghadapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat.
Dalam arahannya, Hercules menekankan pentingnya semangat dan kekompakan anggota GRIB Jaya. Ia juga meminta agar para anggota tidak gentar menghadapi berbagai opini negatif yang mungkin muncul. Saya memberikan motivasi agar kita lebih semangat, lebih kompak, tidak boleh takut dengan buzzer yang dikemas. Rakyat masih sama kita, rakyat masih sama GRIB, ujarnya.
Kenapa GRIB Jaya Mengadakan Pertemuan Akbar?
Pertemuan ini diadakan sebagai respons terhadap berbagai isu yang berkembang dan upaya framing negatif terhadap organisasi. Hercules menyayangkan adanya upaya tersebut dan ingin memastikan bahwa GRIB Jaya tetap solid dan fokus pada tujuan positifnya. Pertemuan ini juga menjadi ajang konsolidasi internal untuk memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan efektivitas kerja di lapangan.
Sementara itu, kabar menarik datang dari dunia politik. Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, menyatakan kesiapannya menyambut Presiden Joko Widodo jika ingin bergabung dengan partai tersebut. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuka pintu selebar-lebarnya bagi Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, kata Andy. Ia bahkan menyebut PSI sebagai rumah bagi Jokowi, menunjukkan betapa seriusnya tawaran tersebut.
Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI?
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Presiden Jokowi mengenai tawaran tersebut. Namun, sinyal-sinyal yang diberikan Jokowi menunjukkan adanya ketertarikan untuk terlibat lebih aktif dalam dunia politik setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden. Jika Jokowi benar-benar bergabung dengan PSI, hal ini tentu akan menjadi angin segar bagi partai tersebut dan berpotensi meningkatkan elektabilitasnya.
Di sisi lain, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya sedang mempertimbangkan wacana car free night (CFN) yang akan diadakan setiap akhir pekan di Jakarta. Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan kajian dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah provinsi. Pasti masih kita koordinasikan dengan Dishub. Tentu setiap kebijakan melalui berbagai tahap proses pertimbangan, tapi masih kita diskusikan, ujarnya.
Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan dalam Pelaksanaan Car Free Night?
Menurut Komarudin, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan apakah CFN dapat dilaksanakan atau tidak. Faktor-faktor tersebut antara lain volume kendaraan, aktivitas masyarakat, dan ruas jalan mana yang akan dijadikan area CFN. Nanti akan kita hitung volume kendaraan, terus aktivitas masyarakat, serta ruas mana yang nantinya akan dijadikan CFN. Tapi sejauh ini masih didiskusikan, jelasnya.
Wacana CFN ini diharapkan dapat menjadi alternatif hiburan bagi warga Jakarta di akhir pekan, sekaligus mengurangi polusi udara dan memberikan ruang bagi aktivitas sosial. Namun, pelaksanaannya juga perlu dipertimbangkan secara matang agar tidak menimbulkan kemacetan dan gangguan bagi masyarakat yang lain.
Berikut adalah beberapa poin penting yang sedang didiskusikan terkait CFN:
- Volume kendaraan yang melintas
- Aktivitas masyarakat di sekitar lokasi CFN
- Ruas jalan yang paling cocok untuk dijadikan area CFN
- Koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Dishub dan pemerintah provinsi
Semoga wacana ini dapat segera terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat positif bagi seluruh warga Jakarta.