“`html

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) semakin gencar menertibkan kendaraan yang melebihi dimensi dan muatan (over dimensi dan overload). Langkah ini diambil sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas yang seringkali disebabkan oleh kendaraan-kendaraan tersebut.

Irjen Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan empat kementerian terkait melalui konferensi virtual. Pertemuan ini melibatkan seluruh Kasatlantas, Dirlantas, hingga pejabat stakeholder di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah menyamakan persepsi dalam melakukan sosialisasi terkait penertiban kendaraan over dimensi dan overload.

Proses penertiban ini akan dilakukan secara bertahap, mulai dari sosialisasi, peringatan, hingga penindakan hukum. Pada tahap sosialisasi, kami sudah berdiskusi dengan berbagai pihak untuk menyamakan langkah, ujar Irjen Agus.

Kenapa Kendaraan Over Dimensi dan Overload Jadi Masalah Serius?

Kendaraan yang melebihi dimensi dan muatan bukan hanya melanggar aturan lalu lintas, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya. Beban berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada jalan, memperpendek usia jalan, dan meningkatkan risiko kecelakaan. Selain itu, kendaraan over dimensi seringkali sulit dikendalikan, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi atau saat kondisi jalan tidak ideal.

Setelah tahap sosialisasi, Polri akan memberikan peringatan kepada para pemilik kendaraan over dimensi dan overload. Mereka akan diberi kesempatan untuk melakukan normalisasi, yaitu mengembalikan kendaraan ke dimensi dan muatan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami memberikan kesempatan kepada para pengusaha untuk menormalkan kendaraannya sendiri, lanjut Irjen Agus.

Irjen Agus menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk kementerian/lembaga, masyarakat, dan pemerhati keselamatan. Kolaborasi ini diperlukan untuk menemukan langkah-langkah yang tepat dalam menertibkan kendaraan over dimensi dan overload.

Sebagai bagian dari upaya penertiban, Polri juga akan melakukan pendataan terhadap kendaraan over dimensi dan overload di seluruh Indonesia. Data ini akan dimasukkan ke dalam database yang terpusat, sehingga memudahkan proses pemantauan dan penindakan. Kami mendata jumlah kendaraan over dimensi di berbagai daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Medan, kata Irjen Agus.

Bagaimana Jika Pemilik Kendaraan Tidak Mau Menormalkan Kendaraannya?

Bagi kendaraan yang masih beroperasi setelah diberi peringatan, Polri akan menempelkan stiker yang menandakan bahwa kendaraan tersebut over dimensi dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Penempelan stiker ini akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Jika pemilik kendaraan tetap tidak melakukan normalisasi, maka Polri akan melakukan penegakan hukum. Penegakan hukum ini dapat berupa tilang, penahanan kendaraan, atau tindakan hukum lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Irjen Agus juga mengimbau kepada para pemilik kendaraan untuk tidak mencoba-coba membuat atau memodifikasi kendaraan menjadi over dimensi. Jangan coba-coba lagi bikin kendaraan yang over dimensi, tegasnya.

Apa Dampak Positif dari Penertiban Kendaraan Over Dimensi dan Overload?

Penertiban kendaraan over dimensi dan overload diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan, antara lain:

Irjen Agus menegaskan bahwa tujuan utama dari penertiban ini adalah untuk menyelamatkan jiwa manusia. Ujungnya yang terpenting kita menyelamatkan jiwa, pungkasnya.

Selain penertiban kendaraan over dimensi dan overload, Polri juga terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya adalah melalui ajang penghargaan bagi polisi teladan yang berdedikasi dan berprestasi.

Semoga upaya Polri dalam menertibkan kendaraan over dimensi dan overload dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“`