Selamat datang di dunia pengembangan back-end dengan Node.js! Jika Anda seorang pengembang pemula yang ingin beralih dari front-end atau sekadar mencari cara untuk membangun aplikasi server-side yang cepat dan efisien, Node.js adalah pilihan yang tepat. Berbeda dengan bahasa pemrograman back-end tradisional, Node.js menawarkan pendekatan unik yang memanfaatkan kekuatan JavaScript, membuatnya menjadi salah satu teknologi yang paling dicari saat ini. Artikel ini akan memandu Anda melalui konsep dasar Node.js dan memberikan langkah-langkah praktis untuk memulai perjalanan Anda.
Baca juga: Fortran: Dinosaurus Digital yang Menolak Punah di Era Komputasi Super
Apa itu Node.js? Mengapa Begitu Populer?
Secara sederhana, Node.js adalah runtime environment yang memungkinkan Anda menjalankan kode JavaScript di luar browser. Sebelum Node.js, JavaScript hanya bisa digunakan untuk membuat website interaktif di sisi client (browser). Namun, dengan Node.js, JavaScript dapat digunakan untuk membangun server web, API, command-line tools, dan aplikasi back-end lainnya.
Kunci dari popularitas Node.js terletak pada arsitekturnya yang inovatif, yaitu non-blocking I/O dan event-driven.
- Non-blocking I/O: Ini adalah konsep yang paling penting. Ketika sebuah program perlu melakukan operasi I/O (seperti membaca file dari disk atau mengambil data dari database), program tradisional akan “terblokir” dan menunggu operasi tersebut selesai. Node.js tidak melakukan itu. Sebaliknya, ia mengirimkan permintaan I/O dan segera melanjutkan ke tugas berikutnya. Setelah operasi I/O selesai, Node.js akan diberi tahu, dan data akan diproses melalui callback. Ini membuat Node.js sangat efisien karena dapat menangani banyak permintaan secara bersamaan tanpa membuang-buang waktu menunggu.
- Event-driven: Pendekatan ini berarti aplikasi Node.js bereaksi terhadap “peristiwa” atau event yang terjadi, seperti selesainya operasi I/O. Event loop adalah mekanisme yang terus-menerus memantau event yang masuk dan memprosesnya secara asynchronous. Kombinasi dari kedua konsep ini memungkinkan Node.js untuk menangani high concurrency (banyak koneksi dalam waktu bersamaan) dengan resource yang minimal.
Memulai dengan Node.js: Instalasi dan Proyek Pertama Anda
Langkah pertama adalah menginstal Node.js di komputer Anda. Anda bisa mengunduhnya dari situs resmi Node.js. Proses instalasi akan otomatis menyertakan npm (Node Package Manager), package manager default untuk Node.js yang berfungsi untuk mengelola library dan package eksternal.
Setelah instalasi selesai, buka terminal atau command prompt dan ketikkan perintah berikut untuk memeriksa versi Node.js dan npm:
Bash
node -v
npm -v
Jika versi ditampilkan, itu artinya instalasi Anda berhasil.
Sekarang, mari kita buat aplikasi server pertama yang sangat sederhana.
- Buat folder baru untuk proyek Anda (misalnya,
my-first-app). - Di dalam folder tersebut, buat file bernama
app.js. - Tulis kode berikut di dalam file
app.js:
JavaScript
const http = require('http');
const hostname = '127.0.0.1';
const port = 3000;
const server = http.createServer((req, res) => {
res.statusCode = 200;
res.setHeader('Content-Type', 'text/plain');
res.end('Halo Dunia!\n');
});
server.listen(port, hostname, () => {
console.log(`Server berjalan di http://${hostname}:${port}/`);
});
Kode di atas menggunakan built-in module Node.js, yaitu http, untuk membuat server web sederhana. Server ini akan mendengarkan traffic pada port 3000 dan memberikan response berupa “Halo Dunia!” ketika ada permintaan.
Untuk menjalankan server ini, kembali ke terminal dan jalankan perintah:
Bash
node app.js
Anda akan melihat pesan “Server berjalan di http://127.0.0.1:3000/“. Buka browser Anda dan akses URL tersebut. Selamat, Anda baru saja membangun server web pertama Anda dengan Node.js!
Mengelola Proyek dengan npm
npm adalah alat yang sangat penting dalam ekosistem Node.js. Ini memungkinkan Anda untuk mengelola dependencies atau package dari proyek Anda. Hampir setiap proyek Node.js akan dimulai dengan perintah berikut di terminal:
Bash
npm init -y
Perintah ini akan membuat file package.json, yang berfungsi sebagai “manifesto” proyek Anda. File ini berisi informasi tentang proyek, script untuk menjalankan tugas tertentu, dan daftar semua dependencies yang dibutuhkan proyek.
Misalnya, untuk membangun server yang lebih kuat dan terstruktur, Anda akan membutuhkan web framework seperti Express.js. Anda dapat menginstalnya dengan mudah melalui npm:
Bash
npm install express
Perintah ini akan mengunduh package express dan menyimpannya di folder node_modules di dalam direktori proyek Anda. Selain itu, npm akan secara otomatis memperbarui file package.json Anda untuk mencatat express sebagai dependency.
Baca juga: Wakil Rektor UTI Presentasikan Penelitiannya di Parallel Session ICMEM 2025 di SBM ITB Bandung
Node.js dalam Praktik: Membangun API REST Sederhana
Sekarang mari kita tingkatkan server sederhana kita menggunakan Express.js untuk membangun API REST (Representational State Transfer) sederhana.
- Pastikan Anda sudah menginstal Express.js (
npm install express). - Buat file baru bernama
server.jsdan tambahkan kode berikut:
JavaScript
const express = require('express');
const app = express();
const port = 3000;
app.use(express.json()); // Middleware untuk parsing JSON
app.get('/api/greeting', (req, res) => {
res.send('Halo, ini adalah API greeting!');
});
app.listen(port, () => {
console.log(`Server API berjalan di http://localhost:${port}`);
});
Kode di atas menggunakan Express.js untuk membuat endpoint GET di /api/greeting. Anda dapat mengakses endpoint ini dari browser atau menggunakan alat seperti Postman untuk melihat response JSON.
Dengan pengetahuan dasar ini, Anda sudah memiliki fondasi yang kuat untuk membangun aplikasi back-end yang lebih kompleks, seperti blog, e-commerce platform, atau API untuk aplikasi mobile Anda. Kunci untuk terus maju adalah berlatih, membaca dokumentasi, dan menjelajahi jutaan package yang tersedia di npm. Selamat bereksperimen!
Penulis: Dena Triana